Sejarah dan kisah hidup nabi Muhammad harus dibaca oleh setiap Muslim. Membaca dan mengambil hikmah sejarah nabi Muhammad merupakan bagian dari kecintaan umat Islam sebagai pengikutnya. Kenapa seorang Muslim harus membaca dan mengetahui kisah hidup nabi Muhammad ? Ini mungkin pertanyaan yang bisa jadi masih kita dengar dari sebagain orang. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah karena nabi Muhammad adalah teladan yang sempurna bagi ummat manusia.
Nabi Muhammad adalah manusia paling mulia di dunia ini. Oleh karena itu sudah selayaknya kita mengetahui profil dan kisah hidup beliau agar kita bisa meneladani karakter dan sifat beliau yang agung dan sempurna.
Banyak buku mengenai sirah nabawiyah yang tersedia di toko buku offline maupun online. Buku sirah nabawiyah manapun yang kita baca, semoga kita bisa mengabil hikmah dan teladan untuk kehidupan kita. Buku - buku sirah nabawiyah disajikan berdasarkan sistematika penulisan masing – masing penulisnya. Semua buku tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Daftar isi
Salah satu buku Sirah Nabawiyah yang layak baca adalah Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Nabi Muhammad yang disusun oleh Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi yang dicetak oleh penerbit Gramedia bekerjasama dengan Pustaka Santri. Sejak dicetak pertama kali pada tahun 2017, buku ini sudah dicetak 3 kali oleh penerbitnya dan masuk kategori best seller.
Buku Terjemahan
Buku Sirah Nabawiyah ini merupakan buku terjemahan dari judul asli As-Sirah An-Nabawiyah yang diterbitkan oleh Darul Qalam Damaskus. Buku ini diterjemahkan oleh time penerjemah yang terdiri dari Muhammad Halabi Hamdi, S.Ag, Istiqamah, S.Ag, dan Adi Fadli M. Ag.
Dikutip dari laman situs Gramedia, Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Syaikh Abul Hasan ini terbit perdana pada tanggal 5 Dzulqa’idah 1396 H atau 29 Oktober 1976 M bertepatan dengan diadakannya perlombaan penulisan sirah Nabi oleh Rabithah al-‘Alam al-Islami yang pengumpulan naskahnya dilakukan dari tanggal 1 Rabi’ul Awwal 1396 H sampai 1 Muharram 1397 H. Dalam bahasa Arab buku diterbitkan oleh tiga penerbit. Edisi ini diterjemahkan dari terbitan Darul Qalam yang merupakan edisi terbaru, yaitu tahun 2001. Edisi ini dilengkapi dengan takhrij dan tahqiq hadits oleh Syaikh Ibrahim Al ‘Ali. Selain itu juga ditambahkan 36 peta berwarna untuk mempermudah pembaca memahami sejarah kehidupan Nabi Muhammad .
Buku ini terdiri dari 529 halaman, mengisahkan sejarah dari masa jahiliyah sampainabi Muhammad wafat. Hadits – hadits pendukung dan referensi buku ini sudah ditakhrij dan ditahqiq oleh Syaikh Ibrahim al-‘Ali.
Yang dimaksud dengan Takhrij Hadis adalah :
“Mengembalikan (menelusuri kembali ke asalnya) hadis-hadis yang terdapat di dalam berbagai kitab yang tidak memakai sanad kepada kitab-kitab musnad, baik disertai dengan pembicaraan tentang status hadis-hadis tersebut dari segi sahih atau daif, ditolak atau diterima, dan penjelasan tentang kemungkinan illat yang ada padanya, atau hanya sekadar mengembalikannya kepada kitab-kitab asal (sumbernya)nya.” [ sumber bacaanmadani.com ]
"Menunjukkan letak Hadits dari sumber-sumber aslinya (sumber primer), untuk kemudian diterangkan rangkaian sanadnya, dan dinilai derajat haditsnya jika diperlukan[2].
Jadi, ada dua hal yang dikaji dalam takhrij hadits. Pertama, menunjukkan letak hadits dalam kitab-kitab primer hadits. Kedua, menilai derajat hadits tersebut jika diperlukan. [ sumber : rumahfiqih.com ]
Bab Awal Buku
Buku Sirah Nabawiyah ini diawali denan pembahasan mengenai masa jahiliyah berupa pandangan umum tentang Agama pada abad VI Masehi yaitu Yahudi, Masehi, Majusi, Budha, Brahma, dan Jahiliyah Arab.
Kemudian dianjutkan dengan pembahasan mengenai keadaan negeri – negeri dan bangsa – bangsa pada abad VI Masehi seperti Imperium Romawi Timur, Imperium Sasan di Iran, India, Eropa, dan jazirah Arab pada masa jahiliyah.
Dibahas juga mengapa Nabi Muhammad diutus menjadi nabi dan rasul di jazirah Arab. Allah SWT mengutus nabi Muhammad di jazirah Arab karena masyarakat Arab waktu itu sudah melenceng dari agama Tauhid yang telah diajrkan oleh Nabi dan Rasul sebelumnya. Masyarakat Arab bahkan menyembah patung – patung yang ditempatkan di sekitar Ka’bah.
Kelahiran Yang Agung dan Mulia Nabi Muhammad
Pada bab kedua, buku ini membahas kelahiran Nabi Muhammad hingga kebangkitan agung. Nabi Mumamad Saw dilahirkan dari garis keturunan yang suci.
Abdu Muthallib, seorang pemimpin suku Quraisy, mempunyai sepuluh anak laki – laki. Mereka sangat dihargai oleh kalangan warga Arab saat itu. Salah satu putra Abdul Muthalib adalah Abdullah. Abdullah adalah anak yang paling disayangi, yang kemudian dinikahkan dengan Aminah binti Wahab. Wahab adalah pemimpin Bani Zuhrah.
Aminah adalah wanita yang paling mulia dalam hal keturunan dan kedudukan di kalangan suku Quraisy. Sewaktu Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad , Abdullah wafat.
Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah atau tanggal 20 April 570 Masehi. Walalohu a'lam bisshowab.
Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul
Pada Bab berikutnya, dibahas mengenai periode Kenabian Muhammad . Periode kenabian Muhammad dimulai saat usia beliau memasuki usia 40 tahun.Saat itu Muhammad merasa gelisah menyaksikan sikap jahiliyah kaumnya, khurafat, dan penyembahan berhala. Muhammad mulai melakukan khalwat atau menyendiri di Gua Hira. Beliau tinggal di sana beberapa malam berturut – turut dengan mebawa bekal. Beliau beribadah dan berdo’a menurut cara agama Ibrahim yang lurus dan fitrah murni kembali kepada Allah.
Pada tanggal 17 Ramdhan tahun ke-41 usia beliau, ataubertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi, beliau menerima wahyu pertamanya din dalam Gua Hira. Wahyu pertama yang diturunkan Malaikat kepada beliau adalah “Iqra!”.
Periode Makkah dan Madinah
Secara sistematis buku ini membagi periode kenabian Muhammad menjadi 2 periode yaitu Makkah dan Madinah. Di kedua periode tersebut diceritakan secara detail semua kisah Nabi Muhammad selama menjalakan tugas kenabiannya. Termasuk kisah hijrah Nabi Muhamamad dan pengkiutnya dari Makkah menuju kota Madinah.
Kehadiran Nabi Muhammad dan para sahabat muhajirin disambut oleh sekitar 500 orangshabat Anshar. Sebelum sampai ke Madinah, Rasulullah sempat menetap selama 4 hari di Quba sambil menunggu Ali bin Abi Thalin dan rombongan. Di Quba Rasulullah juga mendirikan Masjid pertama di sana pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi. Sementara untuk sholat Jum’at pertama dilakukan oleh Rasulullah di Masjid Bani Salim Bin Auf.
Post a Comment