14 Adab Mendidik Anak

mendidik anak
Image by Ebrahim Amiri from Pixabay

Mendidik anak adalah kewajiban orang tua. Peranan orang tua sangat penting dalam proses mendidik anak. Pendidikan yang diberikan orang tua, akan sangat berperan dan menentukan masa dengan anak-anaknya. Mendidik anak merupakan tanggung jawab dunia akhirat bagi orang tua. Banyak kasus terjadi kehidupan seorang anak menjadi kacau karena ketidakpedulian orang tua terhadapnya.

Akan tetapi ada orang tua yang merasa sudah mendidik anaknya dengan baik, tapi anaknya tetap nakal misalnya. Ada bnyak faktor yang ikut membentuk karakter seorang anak , salah satunya adalah faktor lingkungan di mana anak tersebut menjalani proses tumbuh kembang. Lingkungan yang utama adalah keluarga. Di keluarga inilah seorang anak mulai terbentuk karakternya sejak kecil. Pola asuk anak akan sangat menentukan karakter anak.

Lingkungan kedua adalah lingkungan luar rumah di mana si anak bergaul dan berinteraksi secara sosial, misalnya adalah lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan di tempat tinggalnya, lingkungan pergaulan dengan teman-teman sebayanya. Sedangkan ketiga adalah lungkungan dunia maya. Dengan berkembangnya dunia internet, anak – anak semakin mudan mengakses internet. Sementara internet sendiri seperti dua sisi koin uang logam yang berlainan tapi menyatu. Satu sisi menawarkan kebaikan, sisi yang lain juga menawarkan hal – hal yang bisa merusak pola pikir dan karakter anak.
Oleh karena itu, untuk membantu kita dalam mendidik anak, ada beberapa adab atau cara yang bisa kita lakukan untuk membantu mendidik anak – anak kita agar menjadi anak yang shalih dan shalihah.

  1. Mencari istri yg sholehah atau suami yang shalih merupakanadab pertama dalam mendidik anak.
  2. Dalam Islam, proses mendidik anak bahkan dimulai sejak sebelum nikah. Seorang laki – laki mencari wanita yang shalihah agar kelak bisa mendidik anak – anaknya. Wanita dinikahi karena 4 hal : harta, nashab atau ketutunan, kecantikan, dan agamanya. Akan tetapi factor agama adalah yang paling penting untuk menjadi pertimbangan. Sementara seorang wanita juga harus mencari calon sumi yang sholih agar kelak bisa memberikan nafkah yang halal dan bisa mendidik anak – anaknya.
  3. Memberi nafkah karena Allah subhanahu wata'ala
  4. Sebagai orang tua, dalam memberikan nafkah kepada anak dan istrinya, harus didasarkan dan diniatkan hanya demi mencari ridho dan pahala Allah subhanahu wata'ala. Memberikan nafkah untuk keluarga karena Allah subhanahu wata'ala termasuk sedekah yang mendatangkan pahala.
  5. Memerintahkan anak untuk sholat.
  6. Ketika anak sudah masuk umur 7 tahun, orang tua sudah wajib untuk memerintahkan anak - anaknya untuk melakukan sholat. Sementara jika anak sudah masuk usia 10 tahun tapi belum mau melakukan sholat, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk memukul anak jika suda 10 tahun tidak masu sholat. Tapi harus diingat, cara memukul tidak boleh menyakiti dan meninggalkan luka. Memukul adalah ajalan terakhir jika sudah melakukan segala cara. Ini merupakan salah satu cara untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.
  7. Biasakan anak untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala.
  8. Ajakan mereka hal - hal yang bisa mendekatkan mereka kepada Allah subhanahu wata'ala misalnya dengan mengajadi berbagai do'a sehari - hari misalnya do’a makan, do’a masuk dan keluar toilet, doa mau makan. Do’a mau tidur, do’a bangun tidur dan sebagainya. Orang tua harus mengajarkan ketaatan kepada Allah kepada anak – anaknya.
  9. Mengajarkan anak akhlak yang baik atau akhlakul karimah.
  10. Ajari anak – anak untuk jujur dan amanah. Termasuk hal ini adalah mengajari adab makan dengan baca basmillah, makan dengan menggunakan tangan kanan, makanlah apa yang dekat jangan gerayang kesana kemari meraih yang jauh darinya. Mengucapkan salam ketika hendak pergi dari atau masuk ke rumah, mendahulukan kaki kikri ketika masuk toilet dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar adalah contoh lain dari akhlak yang baik.
  11. Memisahkan ranjang tidur mereka kalau sudah berumur 10 tahun.
  12. Bahkan orang tua bisa memisahkan ranjang tidur sejak dini untuk melatih kemandiriannya. Batas umur 10 tahun adalah batas paling lambat untuk melakukannya.
  13. Bersikap adil terhadap anak anak.
  14. Adil memang relative dan subyektif. Oleh karena orang tua harus terbuka dengan anak – ananya. Bangun komunikasi dua arah yang konstruktif. Contoh yang disebutkan dalam Al – Quran adalah cerita Nasi Yusuf AS dan saudara – saudaranya. Nabi Yusu AS dianiaya dan dibuang oleh saudara – saudaranya ke dalam sumur karena mereka menganggap Nabi Ya’qub, ayah mereka, tidak berdikap adil kepada mereka.
  15. Bersikap lemah lembut terhadap anak.
  16. Sikap lemah lenut tapi tegas kepada anak – anak akan membantu anak – anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan tidak kasar.
  17. Bersikap tegas ketika diperlukan.
  18. Sikap tegas juga diperlukan dalam mendidik anak, agar anak menjadi pribadi yang disiplin. Bersikap tegas bukan berarti mendidik anak dengan cara membentak, memarahi, atau menghukum anak. Buatlah aturan yang jelas yang disepakati dan harus dipatuhi oleh semua anggota keluarga.

    mendidik anak Pixabay.com

  19. Mengajarkan anak anak ilmu agama dan ilmu dunia yang bermanfaat.
  20. Kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan yang layak. Orang tua harus mencari sekolah atau lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan ilmu dunia. Kalau anak menjadi dokter, jadilah dokter yang bertaqwa misalnya. Ada keseimbangan dunia dan akhiratnya.
  21. Bersabar dan berbuat baik kepada anak perempuan.
  22. Membesarkan dan mendidik anak permpuan merupakan tugas berat. Sementara sebagian masyarakat juga lebih bergembira ketika mendapat anak laki – laki. Ada beberapa hadits Nabi Muhammad shollolohu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan mengenai keutamaan mempunyai anak perempuan.
    Ada seorang wanita datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Kemudian aku berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim nomer 2.629)

    Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim nomer 2.631)

    Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya. (HR. Muslim nomer 2.631, dan Ibnu Abi Syaibah 25.439).

    Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka. (HR. Ahmad nomer 24.055, Bukhari nomer 1.418, Turmudzi nomer 1.915).

    Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya. (HR. Muslim nomer 2.631, dan Ibnu Abi Syaibah 25.439).
  23. Mewajibkan anak perempuan untuk memakai hijab atau jilbab ketika sudah akil baligh.
  24. Akan lebih baik apabila melatih anak permpuan memakai jilbab dilakukan sejak kecil agar mereka terbiasa kelak ketika sudah akil baligh. Hijab atau jilbab bukan merupakan budaya masyarakat tertentu. Jilbab atau hijab merupakan perintah Allah suhanahu wata’ala. Hijab dipakai untuk menutup aurat dan mengangkat derajat seorang wanita
  25. Menjadi suri tauladan bagi anak anak.
  26. Sangat penting orang tuan menjadi role model bagi anak – anaknya. Orang tua harus mengajari anak dengan memberikan contoh nyata atau learning by doing. Menjadi suri tauladan merupakan salah satu kunci penting orang tua dalam mendidik anak karena orang tua adalah contoh yang nyata bagi anak – anaknya.
  27. Mendoakan anak dengan hal yang baik.
  28. Orang tua harus selalu mendo’akan hal – hal baik untuk anak – anaknya. Berhati – hatilah ketika sedang marah kepada anak karena terkadang orang tua bisa mengeluarkan sumpah serapah yang tidak baik karena perkataan orang tua kepada anak - anaknya adalah do’a.
    Semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi buat para orang tua dalam mendidik anak – anak mereka. Orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan masa depan dan karakter anak – anaknya. Apabila orang tua tidak mendidik anak dengan baik, kelak mereka akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah subhanahu wata'ala di akhirat kelak.

Baca Juga:

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post